Petani Kepohbaru Was Was . .!

KIM BINTANGTIMUR. Petani di wilayah Kecamatan Kepohbaru saat ini  diliputi perasaan cemas. Kondisi ini dikarenakan tanaman padi mereka yang rata rata berumur 45-50 hari sedang butuh butuhnya air, sedangkan saat ini sudah sekitar 15 hari belum turun hujan. Sebagai wilayah pertanian tadah hujan Kepohbaru benar benar terancam gagal panen seandainya satu bulan kedepan tidak turun hujan. Sementara irigasi yang selama ini menjadi andalan para petani telah kering.

Salah satu desa yang saat ini sangat membutuhkan air adalah Desa Woro Kecamatan Kepohbaru. Masa tanam padi II saat seperti ini petani Desa Woro sangat bergantung dengan Irigasi yang berasal dari Kali Kerjo yang ada di Desa Brangkal. Tapi Kali Kerjo sekarang juga telah kering. Pemerintah Desa Woro telah mengirim Proposal permohonan bantuan air melalui HIPPA ( Himpunan Penduduk Pemakai Air ) Desa Woro ke Dinas Pengairan Bojonegoro untuk memberi bantuan air dari Waduk Pacal.

Tanaman padi yang benar benar perlu pengairan.

Petani mengairi sawah dari selokan seadanya.

Demi mendukung Program PemKab Bojonegoro " Bojonegoro Sebagai Lumbung Pangan Dan Energi" para petani di Kepohbaru dan sekitarnya sangat berharap perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui dinas terkait untuk segera memberikan solusi berupa bantuan air untuk pengairan sawah mereka , sambil kita semua berdoa agar segera turun hujan. (alut)