Siaran Pers
485/...../412.21/2014
Petani Jangan Paksakan Menanam Padi
Bojonegoro, Setelah Musim
Panen (MP) 2 yang akan segera dimulai, petani dan masyarakat diharapkan
tidak memaksakan diri untuk menanam padi karena dipastikan stok air
sudah tidak ada. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas
Pengairan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Edy Susanto saat dikonfirmasi
Humas dan Protokol, Senin (26/5) seusai acara sosialisasi.
Lebih
lanjut Kepala Dinas Pengairan menyampaikan bahwa persediaan air di
waduk pacal kian menipis. Bahkan, menurut Edy Susanto, jika tidak diatur
satu bulan saja dipastikan stok air ini sudah habis. Oleh karenanya,
mulai saat ini untuk aliran air dari waduk pacal ini diatur untuk
Bojonegoro wilayah barat, tengah dan timur sesuai dengan mekanisme yang
ada. Pengaturan ini dilakukan agar semua mendapatkan jatah yang
proporsional. Waduk pacal kini dan dulu jauh berbeda jika dulu waduk
pacal memiliki kapasitas 45 juta meter kubik kini hanya tinggal
separonya saja mencapai 23 juta meter kubik saja, sedangkan luas areal
pertanian yang dialiri dari tahun ketahun justru bertambah. Menurut Edy
Susanto, saat ini saja areal pertanian yang bergantung pada waduk pacal
mencapai 16.688 hektar sedangkan jumlah air terus menurun karena
pendangkalan yang dialami waduk pacal.
Masih
dalam keterangannya, Kepala Dinas Pengairan mengungkapkan bahwa saat
ini Dinas Pertanian bersama Petani yang tergabung dalam Himpunan Petani
Pemakai Air (HIPPA) sedang membicarakan tentang Rencana Tata Tanam
Global (RTTG). Oleh karenanya, Edy Susanto, menegaskan sekali lagi bahwa
seusai MP 2 ini petani di Bojonegoro hendaknya tidak memaksakan diri
untuk menanam padi. Lebih baik menanam polowijo ataukah tanaman tembakau
karena dinilai lebih tepat. Jika ada yang memaksakan diri untuk menanam
padi maka dikhawatirkan akan mengalami kerugian yang lebih besar.
Sementara
itu ketika dikonfirmasi tentang rencana pembangunan waduk gongseng, Edy
Susanto menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini sudah memasuki
tahapan pembebasan lahan. Hanya saja secara keuangan semua sudah
tersedia baik anggaran dari pemerintah pusat, propinsi maupun daerah.
Menurut, Edy Susanto, dengan dibangunnya waduk gongseng ini nantinya
akan memenuhi kebutuhan air diwilayah Bojonegoro. Karena waduk gongseng
ini nantinya akan memiliki daya tampung yang sama dengan air yang
tertampung diwaduk pacal saat ini yang mencapai 22 juta meter kubik.
(Humas)
Bojonegoro, 26 Mei 2014
Kepala Bagian Humas dan Protokol
HARI KRISTIANTO, S.STP, M.Si
Penata Tingkat I
NIP. 19770722 199612 1 001
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !